Wednesday, April 23, 2008

. . . . SELAMAT JALAN BAPAKKU . . . !!!


Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun . . .

Tanggal 16 maret 2008, di hari minggu pagi yang cerah kira-kira pukul 8 pagi, saya mendapat kabar dari Pak Murti . . . Pak Herudi meninggal . . . terhentak sejenak, saya tanya ’kena apa?’ . . . jatuh bersama pesawatnya . . .!

. . . Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun . . . PAK HERUDI MENINGGAL DALAM KEBANGGAAN DAN KEBAHAGIAAN BELIAU. . . SELAMAT JALAN BAPAKKU . . .!

. . . sejenak kenangan saya jauh melayang ke belakang . . .

lebih dari 15 tahun, sejak tahun 1980 sampai beliau menduduki jabatan sebagai Deputi Bidang Pembinaan Sarana Ilmiah (BINSARIL) LIPI tahun 1986-1996, saya membantu beliau sebagai sekretaris beliau. Setelah lepas dari ’jabatan resmi’ sebagai sekretaris pun, saya masih sering diminta membantu beliau; dan yang terakhir saya diminta mengedit tulisan beliau untuk Buku Mengenang Pak Samaun”

Sekian lama bekerja membantu beliau, merasakan kesan yang sangat mendalam. Beliau mempercayakan masalah-masalah administratif tugas beliau, sepenuhnya kepada saya. Beliau mendidik banyak hal positif, antara lain untuk bekerja perfect, tanggung jawab; dan beliau sangat menghargai hasil kerja orang. Banyak hal yang membanggakan saya menjadi sekretaris beliau. Karena beliaulah saya dan rekan Agus Suryana berkesempatan ikut membantu Kelompok beliau dalam mengerjakan tugas kelompok pada saat SPATI di Istana Bogor.

Bagi saya, beliau bukan hanya seorang atasan di kantor, namun di luar kedinasan beliau sudah seperti Bapak terhadap anaknya. Sampai akhir hayatnya, apabila bertemu beliau selalu menanyakan perkembangan anak-anak saya, dan setahu saya demikian pula terhadap staf-staf terdekatnya beliau selalu menanyakan keluarganya.

Dilahirkan di Semarang, 17 Januari 1938, Pak Herudi, sosok yang sangat bersahaja, tidak memikirkan diri sendiri tetapi berfikir jauh ke depan memikirkan apa yang bisa beliau perbuat untuk kemajuan bangsa Indonesia tercinta ini.

Meniti karier dari bawah sebagai Kepala Bidang di LIN LIPI, kemudian menjadi Dir. LIN LIPI. Pd tahun 83an, saat Prof. Habibie membangun PUSPIPTEK di Serpong, dengan ’berani’ beliau ’bedol-desa’/memindahkan LIN LIPI dari bandung ke Serpong, sehingga berkembang menjadi Puslitbang KIM LIPI yang sekarang adalah Puslit KIM LIPI. Hal ini merupakan salah satu cita-cita beliau ’suatu lembaga Metrologi di PUSPIPTEK Serpong’.

Pak Herudi juga ’terpilih’ oleh Prof.Dr. Muhammadi Siswosoedarmo – Deputi Teknologi LIPI saat itu – untuk ’menyelamatkan’ Proyek Standardisasi yang saat itu sdg ’colaps’, sehingga berkembang menjadi Pusat Standardisasi, dimana Pusat ini sebagai sekretariat Dewan Standardisasi Nasional (DSN), yang kemudian melahirkan Badan Standardisasi Nasional (BSN). Beliau menjabat sebagai Kepala BSN tahun 1997 – 2002.

Di saat beliau menjabat sebagai Deputi Binsaril, bersama Dr. Djali Ahimsa – Ka. BATAN saat itu – dan Dr. Kaligis dari IKIP, dll., beliau membentuk Panitia Persiapan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang awalnya telah dirintis oleh Bapak-Bapak di Humas LIPI. Kemudian lahirlah PP Iptek (Science Center Indonesia) bertempat di TMII. SC di TMII juga merupakan salah satu cita-cita besar Pak Herudi.

Disela-sela kesibukan Pak Herudi memikirkan hal-hal kedinasan, beliau mempunyai hobby olah raga, dari tennis, go-cart dan yang paling menonjol adalah hobby terbang. Dari Gantolle sampai ke Swayasa di bawah FASI (Federasi Aero Sport Indonesia). Swayasa, adalah OR merakit dan menerbangkan sendiri pesawatnya. Hoby inilah yang sangat ditekuni dan erat dengan keahlian beliau, seperti dikemukakan Bpk. Menristek pada sambutan pelepasan jenazah beliau. Beliau adalah salah satu pendiri Swayasa, dan pernah menjabat sebagai Ketua FASI-Swayasa (pertama dari Sipil).

Mr. Herudi Kartowisastro from Indonesia – nama yang sangat diperhitungkan di dunia ‘Standardisasi Internasional’ dan ‘Science Center Internasional’. . .

Disamping ketauladanan beliau kepada stafnya bagaimana bekerja yang baik, bagaimana menghargai orang lain, dan hal-hal positif lainnya, Pak Herudi juga sebagai seorang ’Bapak’ (baca: Ayah) bagiku. Beliau senantiasa menanyakan perkembangan keluarga, studi anak-anak, dll. Kehangatan Beliau sebagai seorang ’Bapak’ sangat saya rasakan.

Tg. 17 Januari 2008, saya telpon Beliau: ”Bapak, . . .Selamat Ulang Tahun, semoga Bapak selalu sehat dan sukses, selalu dalam lindungan Allah SWT”, seperti saya lakukan setiap ulang tahun Beliau; dan Pak Herudi menjawab: ” Hei ... Tut, terima kasih ya. Kamu gimana? Lama ya kita nggak ketemu... kita cari waktu deh makan-makan lagi sama anak-anak (maksudnya Sri dan Agus). Ternyata, Sri juga cerita bahwa hal yang sama dikatakan juga kepada Sri, saat Beliau mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Ayahanda Sri.

Saya ingat... sewaktu beliau menjabat sebagai Deputi Binsaril di LIPI, setiap tanggal 17 Januari di hari Ulang Tahun Beliau, kami (saya, Agus, dan Sri) selalu memberikan ’karangan bunga’ kepada Beliau, sebagaimana Pak Herudi sangat suka memberikan bunga sebagai ’bentuk atensi’ kepada orang lain untuk momen-momen tertentu.

Hampir setiap Beliau ulang tahun, kami (saya, Agus, dan Sri) diajak makan siang di suatu tempat makan, tidak jarang pula bersama Ibu Herudi dan putra-putra.

Kali ini saya memang belum sempat mencari waktu untuk memenuhi ajakan Beliau makan-makan bersama ’anak-anaknya’, sampai akhir hayat Beliau . . . dan sampai kapanpun . . . Takkan ada lagi makan-makan bersama Bapakku . . . . .

Ini hanya sekelumit kecil kenangan saya terhadap Pak Herudi.

Sebagai manusia biasa, seorang HERUDI KARTOWISASTRO (nyuwun sewu Bapak..!), tidak luput dari kesalahan, namun Allah mempunyai catatan berapa persen kesalahan dan berapa persen amal ibadah dan budi baik seorang Herudi Kartowisastro semasa hidupnya... Semoga Tuhan mengampuni segala dosa dan menerima amal kebaikan beliau.

Bagi saya pribadi yang telah sekian tahun membantu beliau, merasakan bahwa Pak Herudi telah meninggalkan GADING EMASnya demi bangsa Indonesia melalui LIPI yang dicintai sampai akhir hayat beliau . . . .

Bersama pesawat yang dicintainya, Pak Herudi Kartowisastro menghadap Sang Khalik

. . . . SELAMAT JALAN BAPAKKU . . . !!!

No comments: